Hakekat Manusia Bekerja
• Definisi Etos Kerja:
Sebagai doktrin terhadap kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang mewujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka
Etos kerja adalah determinan utama bagi semua upaya peningkatan kualitas tenaga kerja atau SDM, baik pada level individual,organisasional, maupun sosial
• Hakekat Kerja
- Energi biopsik - kerja fisikal
- Energi biopsikis - Kerja mental
- Energi Spiritual - Kerja spiritual
(Ethos 21, Jansen H Sinamo, 2002)
Kesimpulan
• Kerja adalah segala aktivitas manusia mengerahkan energi biopisik-psiko-spiritual diri dengan tujuan memperoleh hasil tertentu
(Ethos 21, Jansen H Sinamo, 2002)
KECERDASAN MENUJU SUKSES
IQ
• Dimensi primer
• Kemampuan Otak (kecerdasan Intelegensia/kognitif)
• Ketrampilan kognitif
- Logis
- Analitis
- Terencana
- Sistimatis
- Gambar besar
EQ
• Dimensi Sekunder
• Kecerdasan Emosional/Sosial
• Keterampilan Sosial
- Empati
- Ungkap dan pahami perasaan
- Kendalikan amarah
- Kemandirian
- Kemampuan sesuai diri
- Kemampuan prosdem pribadi
- Ketekunan
- Kesetiakawanan
- Keramahan
- Sikap hormat
EMOTIONAL QUOTIENT
- Mengenali emosi diri
- Mengelola emosi
- Memotivasi diri sendiri
- Mengenali emosi orang lain
- Membina hubungan
EMOSI : KEMARAHAN, KESEDIHAN, KEKUATIRAN, DEPRESI
AQ
AQ : Advesity Quotient
• Dimensi Sekunder
Kunci Keberhasilan Seseorang
Apakah AQ ?
>Tingkat kemampuan seseorang menghadapi tantangan
>Dirumuskan oleh Dr. Paul Stoltz
>Dapat ditingkatkan
ADVERSITY QUOTIENT (AQ)
• Mengapa ada orang-orang yang mampu bertahan, sementara orang lain gagal atau bahkan mengundurkan diri?
• Setiap kesulitan merupakan tantangan,setiap tantangan merupakan suatu peluang dan setiap peluang harus disambut
• AQ:
- AQ memberi tahu kemampuan bertahan menghadapi kesulitan dan kemampuan mengatasinya
- AQ meramalkan siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang hancur
- AQ meramalkan siapa yang akan melampaui harapan-harapan atas kinerja dan potensi mereka dan siapa yang akan gagal
- AQ meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan
AQ Rendah
• Complain
• Kekanak-kanakan
• Suka menyalahkan orang lain
• Keras kepala
• Pesimis
• Nocebo Effect (persoalan kecil yang dibesar-besarkan)
• Menghindari pekerjaan/ situasi rumit
• Depresi
AQ Tinggi
• Tidak mudah menyerah
• Emosi terkendali
• Optimis
• Placebo Effect (persoalan besar dianggap kecil)
• Kreatif dalam problem solving
• Quick Thinker
• Berani ambil resiko terkalkulasi
• Energetic
4 Faktor AQ
- Control
- Origin & Ownership
- Reach
- Endurance (daya tahan
CO2RE
Diturunkan dari gabungan sifat tahan banting, tempat pengendalian keuletan, efisiensi diri, teori atribusi
Teori Kendali Hibrida Optimisme AQ Control(kendali) C = Control
Ownership (kepemilikan) Personal O2 = Origin & Ownership
(asal-usul dan pengakuan)
Meluas R = Reach
(jangkauan)
Permanen E = Endurance
(daya tahan)
Control
• Seberapa jauh seseorang dapat mempengaruhi situasi secara positif
• Seberapa jauh seseorang dapat mengontrol responya bila ada suatu masalah
• Berapa banyak kendali yang seseorang rasakan terhadap sebuah peristiwa yang menimbulkan kesulitan?
Origin & Ownership
• Siapa atau apa yang menjadi asal usul kesulitan?
• Sampai sejauh manakah saya mengakui akibat-akibat kesulitan itu?
• Seberapa jauh seseorang dapat memperbaiki keadaan, apapun penyebabnya
• Ada accountability
Reach
• Seberapa jauh seseorang tidak membiarkan problema menjalar ke hal-hal lain seperti hidup, pekerjaan
• Sejauh manakah kesulitan akan menjangkau bagian-bagian lain dari kehidupan saya?
Endurance
• Seberapa lama seseorang dapat bertahan dalam menghadapi problema
• Berapa lamakah kesulitan akan berlangsung?
• Berapa lamakah penyebab kesulitan itu akan berlangsung?
3 Tipe Manusia
- Quitter
- Camper
- Climber
Quitter
• Sudah menyerah sebelum menghadapi tantangan
• Pesimis
Camper
• Cepat puas
• Status Quo/ camfort zone
Climber
• Optimis
• Tidak mudah menyerah
• Terus berusaha
RANGKAIAN LEAD
L = Listen
Dengarkanlah respon anda terhadap kesulitan
• Apakah itu respon AQ yang tinggi atau rendah?
• Pada dimensi-dimensi manakah respons itu paling tinggi atau paling rendah?
E = Explore
Jajakilah asal usul dan pengakuan anda atas akibatnya
Or
- Apakah kemungkinan asal usul kesulitan ini?
- Mengingat asal usulnya, seberapa banyakkah yang merupakan kesalahan saya?
- Secara khusus, apakah saya dapat mengerjakannya dengan lebih baik lagi?
Ow
- Aspek-aspek apa sajakah dari akibat-akibatnya yang harus saya akui?
- Apa yang harus tidak saya akui?
A = Analyze
Analisislah bukti-buktinya
• Apakah buktinya saya tidak memiliki kendali?
• Apakah buktinya bahwa kesulitan harus menjangkau wilayah-wilayah lain kehidupan saya?
• Apakah buktinya bahwa kesulitan harus berlangsung lebih lama daripada semestinya?
D = Do
Lakukanlah sesuatu!
• Tambahan informasi apakah yang saya perlukan?
• Apa yang bisa saya lakukan untuk mendapatkan sedikit kendali atas situasi ini?
• Apa yang bisa saya lakukan untuk membatasi jangkauan kesulitan ini?
• Apa yang bisa saya lakukan untuk membatasi berapa lama berlangsungnya kesulitan ini dalam keadaanya yang sekarang?
Kecerdasan Spiritual (SQ) pertama kali
dipopulerkan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall,
Melalui bukunya,
SQ : Spiritual Intelligence-The Ultimate Intellegence
DEFINISI KECERDASAN SPIRITUAL (SQ)
Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall
- Kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai
- Kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya
- Lansan untuk mengfungsikan IQ dan EQ lebih efektif
- SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita
- Kecerdasan dalam menggunakan wewenang (authority) untuk memanfaatkan kuasa (the power) Tuhan
Membangun Sembilan Kebiasaan untuk Membangun Kecerdasan Spiritual
- Bekerja dengan penuh Dedikasi, Komitmen, dan kecintaan
“Seseorang menjadi cerdas ataupun bodoh secara spiritual bergantung kepada pengabdian, dedikasi, komitmen dan kecintaan kita terhadap pekerjaan atau biddang kehidupan yang kita jalani”
- Menabur kebaikan setiap saat
“Menabur kebaikan sama halnya dengan menanam benih pada taman kehidupan”
- Jangan beri tempat untuk amarah
“Yang terpenting adalah bukan bagaimana menahan (suppresing) kemarahan ataupun melepaskan (expressing) kemarahan, tetapi bagaimana kita tidak memberi tempat rasa marah dalam pikiran bawah sadar kita atau bagaimana melepaskan marah itu (relising) sebelum marah memasuki pikiran kita”
4. Melihat dunia dengan penuh cinta
“Setiap tindakan, kata-kata, pikiran dan perilaku kita harus selalu dibungkus dengan cinta sehingga setiap orang yang menerimanya bisa merasakan keindahanya”
5. Hidup dengan misi
Untuk menjadi cerdas spiritual, kita harus sadar bahwa siapapun kita dan apapun keadaan kita, kita dan apapun keadaan kita, kita memiliki dan peranan yang amat khusus dari Tuhan selama kita hidup didunia ini
6. Selalu mengucapkan syukur
Mengucap syukur akan membantu kita mengalihkan fokus bukan kepada musibah melainkan kepada peluang-peluang yang ada
Hal penting kedua dari efek mengucap syukur adalah munculnya energi positif dan antusiasme
7.Merasakan hadirat Tuhan setiap saat
“Untuk dapat merasaskan hadirat Tuhan, dapat dilakukan dengan relaksasi untuk menyelami dari alam pikiran sadar menuju pikiran bawah sadar”
8. Mengenali Tuhan
“Mengenali Tuhan dapat melalui cipta-Nya, melalui firman-Nya dan melalui kehidupan itu sendiri
9. Mendengarkan suara dan tuntunan-Nya
“Mendengarkan suara Tuhan dalam setiap aspek kehidupan dapat melalui intuisi(inner voice-the patner within-suara hati)
URGENTLY REQUIRED !
• Bekerja tulus penuh rasa syukur
• Bekerja tuntas penuh integritas
• Bekerja benar penuh tanggung jawab
• Bekerja keras penuh semangat
• Bekerja serius penuh kecintaan
• Bekerja kreatif penuh suka cita
• Bekerja unggul penuh ketekunan
• Bekerja sempurna penuh keerendahan hati
Renungan Manusia Unggul
Aku adalah tuan atas perasaanku.
Aku harus menguasai emosiku sehingga setiap hari menjadi hari bahagiaku, penuh buah manis. Rahasia ajaib telah diberitahukan orang kepadaku: Lemahlahl orang yang membiarkan perasaanya mengendalikan tindakanya dan kuatlah orang yang tindakanya dikendalikan oleh pikiraanya. Maka aku berjanji, apabila aku bangun setiap hari, aku akan mengikuti prinsip kemenangnan ini sebelum aku dikalahkan oleh semangat kegagalan yang mendatangkan duka cita dan penyesalan. Karena itu :
Jika aku merasa susah, aku akan bernyanyi
Jika aku merasa sedih, aku akan tertawa
Jika aku merasa lesu, aku akan lebih giat
Jika aku merasa takut, aku akan berjalan tegak
Jika aku merasa jelek, aku akan berpakaian baaru
Jika aku merasa ragu, aku akan menyaringkan suaraku
Jika aku merasa miskin, aku akan mengingat berkah Tuhan
Jika aku merasa gagal, aku akan mengenang sukses masa lalu
Jika aku merasa kecil, maka aku akan menyegartkan cita-citaku
Aku mengakui dan mengenali misteri perasaan yang melanda semua orang, termasuk diriku. Mulai sekarang aku akan berkuasa atas perasaan apapun yang berkembang dalam diriku. Aku akan mengusai perasaanku denganbertindak positif, sebab aku tahu, apabila aku menguasai perasaanku, sesungguhnya aku menguasai masa depanku.
Aku akan tertawa kepada dunia sebab semua perkara duniawi akan berlalu. Maka :
Apabila aku sakit hati, akan kuhibur didiku: ini akan berlalu;
Apabila aku berkuasa, akan kuingatkan diriku: inipun akan berlalu;
Apabila aku miskin, akan kuteguhkan diriku: ini juga akan berlalu;
Apabiala aku mandi kemewahan, akan kuingatkan diriku: ini akan berlalu;
Apabila aku ditimpa kemalangaan, akan kukuatkan diriklu: inipun akan berlalu;
Apabila aku mereguk keberhasilan, akan kusadarkan diriku: ini juga akan berlalu;